Negara Indonesia yang terbentang dari Sabang sampi Merauke mempunyai luas 41.949.440 km2. Tiap-tiap daerahnya memilik bahasa khas masing-masing. Kita tak perlu malu menggunakan bahasa daerah kita masing-masing. Karena kalau bukan kita yang melestarikan siapa lagi?
Berikut beberapa alas an responDet versi Koran Jawa Pos ketika berpendapat “ngapain malu?” pakai bahasa daerah.
1. Bangga karena kita punya
Indonesia terdiri atas 17.504 pulau yang tersebar mulai Sabang sampai Mmerauke yang didiami sekitar 250 juta penduduk. Nggak heran, hal itu berbanding lurus dengan jumlah bahasa daerah yang digunakan. Sampai pada tahun 2008, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia mencatat bahwa ada 746 bahasa daerah di Indonesia loh. Wow, banyak banget kan?
2. Takut karena dapat punah
Sayangnya, dari jumlah sebanyak itu, berdasar penelitian pada tahun 2013, bahasa daerah kita menyisakan 583 bahasa daerah dan 50 di antaranya terancam hilang. Sebab, bahasa-bahasa tersebut makin jarang dipakai. Bahasa daerah di Papua dan Maluku yang paling mengkhawatirkan. Contohnya bahasa Hukumina (Maluku) dan bahasa Saponi (Papua) yang sama-sama hanya punya seorang penutur.
3. Khawatir karena bisa dicuri.
Oleh karena itu, dengan makin sedikitnya bahasa daerah Indonesia ini, kita wajib menjaga dan melestarikannya. Jangan sampai bahasa daerah kita ini punah. Apalagi sampai bisa dicuri oleh Negara lain. Duh, jangan sampai deh!
Dikutip dari Koran Jawa Pos Senin, 1 Juni 2015 dengan sedikit perubahan
Berikut beberapa alas an responDet versi Koran Jawa Pos ketika berpendapat “ngapain malu?” pakai bahasa daerah.
1. Bangga karena kita punya
Indonesia terdiri atas 17.504 pulau yang tersebar mulai Sabang sampai Mmerauke yang didiami sekitar 250 juta penduduk. Nggak heran, hal itu berbanding lurus dengan jumlah bahasa daerah yang digunakan. Sampai pada tahun 2008, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia mencatat bahwa ada 746 bahasa daerah di Indonesia loh. Wow, banyak banget kan?
2. Takut karena dapat punah
Sayangnya, dari jumlah sebanyak itu, berdasar penelitian pada tahun 2013, bahasa daerah kita menyisakan 583 bahasa daerah dan 50 di antaranya terancam hilang. Sebab, bahasa-bahasa tersebut makin jarang dipakai. Bahasa daerah di Papua dan Maluku yang paling mengkhawatirkan. Contohnya bahasa Hukumina (Maluku) dan bahasa Saponi (Papua) yang sama-sama hanya punya seorang penutur.
3. Khawatir karena bisa dicuri.
Oleh karena itu, dengan makin sedikitnya bahasa daerah Indonesia ini, kita wajib menjaga dan melestarikannya. Jangan sampai bahasa daerah kita ini punah. Apalagi sampai bisa dicuri oleh Negara lain. Duh, jangan sampai deh!
Dikutip dari Koran Jawa Pos Senin, 1 Juni 2015 dengan sedikit perubahan